UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI SISWA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BANGSA YANG BERKARAKTER

UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI SISWA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BANGSA YANG BERKARAKTER

  1. Pendahuluan

Dewasa ini prinsip pengelolaan pendidikan di Indonesia semakin banyak mendekati dan mengadopsi prinsip-prinsip dalam manajemen mutu dimana penekanan terhadap pemenuhan harapan dan kepuasan pelanggan semakin mendapatkan tempat sentral dalam penentuan kebijakan.

Arti kata dari karakter itu sendiri bisa bermakna akhlak, budi pekerti, sifat, perilaku, watak dan tabiat. Karakter seseorang disengaja atau tidak, bisa didapat dari orang lain di dekatnya atau yang sering berinteraksi dan berkomunikasi serta dapat mempengaruhinya sehingga ia mulai meniru ucapan maupun tingkah laku orang tersebut. Sebagai contoh seorang anak cenderung untuk meniru perilaku orang tuanya. Karakter akan menentukan kemampuan seseorang untuk mencapai cita-citanya dengan efektif, kemampuan untuk berlaku jujur dan berterus terang kepada orang lain serta kemampuan untuk taat terhadap tata tertib dan anturan yang ada. Karakter terbentuk dari proses meniru yaitu melalui proses melihat, mendengar dan mengikuti, maka karakter sesungguhnya dapat diajarkan secara sengaja. Jadi pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengajarkan kepada seseorang untuk berkahlak yang mulia, bertingkah laku jujur dan bertanggung jawab serta berbudi pekerti yang mulia.

Makalah ini akan membahas tentang: (1) Potensi siswa; (2) bangsa yang berkarakter; (3) Upaya pengembangan potensi siswa dalam meningkatkan kualitas bangsa yang berkarakter.

  1. Potensi Siswa

Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa serta mengembangkan potensi siswa. Kehadiran guru tidak tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan multidimensional, dimana peranan teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru sangat minimal.Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Profesionalisme guru sebagai ujung tombak di dalam implementasi kurikulum di kelas yang perlumendapat perhatian.Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab uuntuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.

Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan siswa. Secara lebih terperinci tugas guru berpusat mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motifasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai.Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan penyusuaian diri. Demikianlah dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa ia harus mampu

Pemahaman tentang berbagai potensi peserta didik mutlak harus dimiliki oleh setiap pendidik. Hal itu sejalan dengan tujuh prinsip penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), yaitu (1)Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; (2) Beragam dan terpadu; (3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; (4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan; (5) Menyeluruh dan berkesinambungan; (6) Belajar sepanjang hayat; dan (7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Pada Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Guru dengan tuntutan menjadi pendidik profesional mutlak memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan kompetensi profesional. Menurut pasal 10 ayat 1, keempat kompetensi tersebut diperoleh melalui pendidikan profesi. Sarana lain selain pendidikan profesi bisa diupayakan sendiri oleh guru. Upaya mengembangkan potensi siswa bermanfaat untuk guru dalam rangka meningkatkan kompetensi. Selain itu, pembinaan potensi siswa bertujuan untuk memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan.

Agar kita dapat mengenali potensi peserta didik, cara yang paling mudah dan sederhana adalah dengan mengajukan pertanyaan. Sebagian peserta didik mungkin menjawab suka mengerjakan Matematika. Itu artinya dia memiliki kecerdasan logika. Sebagian siswa mungkin merasa senang apabila menulis atau belajar bahasa asing. Artinya, dia memiliki kecerdasan linguistik. Sebagian lagi mungkin senang bermain musik, dan sebagainya.

  1. Bangsa yang Berkarakter

Arti kata dari karakter itu sendiri bisa bermakna akhlak, budi pekerti, sifat, perilaku, watak dan tabiat.Karakter seseorang disengaja atau tidak, bisa didapat dari orang lain di dekatnya atau yang sering berinteraksi dan berkomunikasi serta dapat mempengaruhinya sehingga ia mulai meniru ucapan maupun tingkah laku orang tersebut. Sebagai contoh seorang anak cenderung untuk meniru perilaku orang tuanya.

Karakter akan menentukan kemampuan seseorang untuk mencapai cita-citanya dengan efektif, kemampuan untuk berlaku jujur dan berterus terang kepada orang lain serta kemampuan untuk taat terhadap tata tertib dan anturan yang ada. Karakter terbentuk dari proses meniru yaitu melalui proses melihat, mendengar dan mengikuti, maka karakter sesungguhnya dapat diajarkan secara sengaja. Jadi pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengajarkan kepada seseorang untuk berkahlak yang mulia, bertingkah laku jujur dan bertanggung jawab serta berbudi pekerti yang mulia.

Peran Guru sebagai ujung tombak terdepan dalam membentuk karakter peserta didik juga sangat menentukan sekali, disinilah peran guru benar-benar diuji tugas pokok dan fungsinya sebagai pendidik, guru sudah tidak boleh lagi santai atau bahkan setengah hati dalam proses membentuk karakter peserta didik. Pepatah jawa mengatakan guru adalah digugu lan ditiru, tindak tanduknya harus sesuai dengan apa yang diucapkan, berakhlak mulia, berbudi pekerti yang luhur, sehingga peserta didik akan lebih mudah meniru atau meneladani apa yang dilakukan oleh gurunya. Jadi sosok dan peran guru menentukan terbentuknya karakter peserta didik.

 

  1. Upaya Pengembangan Potensi Siswa dalam Meningkatkan Kualitas Bangsa yang Berkarakter

Pendidikan ibarat sebuah kunci untuk membuka pintu dunia. Pendidikan memegang peranan penting bagi kemajuan suatu bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mengutamakan pendidikan bagi warganya. Berbagai inovasi, pemikiran, penemuan, dan ide-ide cemerlang lahir dari proses pendidikan. Pendidikan membuat suatu bangsa berpikir kreatif, kritis, dan ingin tahu. Bangsa yang tidak mengenal pendidikan lambat laun akan tergerus oleh arus zaman.

Saat ini pendidikan menjadi isu hangat yang dibicarakan di Indonesia. Berbagai media massa dan elektronik menyajikan berita seputar wajah pendidikan Indonesia saat ini, mulai dari kasus plagiarisme hingga anak putus sekolah. Kasus yang terjadi di lembaga pendidikan ini telah mencoreng citra pendidikan Indonesia di mata internasional. Dunia internasional mulai meragukan kualitas dan kompetensi lulusan Indonesia akibat kasus pelanggaran akademis yang terjadi.

Pendidikan karakter sendiri dapat diberikan di lembaga pendidikan sedari dini. Pelajar harus diajarkan dan dibina untuk menjadi pribadi yang berkarakter. Karakter manusia sendiri mencakup nilai-nilai luhur, integritas, kekuatan mental, tenggang rasa, semangat kerja sama, dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat. Karakter akan membuat seseorang menjadi cerdas, baik secara intelektual maupun moral.

Menumbuhkan bangsa yang berkarakter memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pengajar dan pemerintah harus bekerja sama dalam mengikis nilai-nilai kebebasan dan individualisme  yang melekat dalam diri pelajar. Terlepas dari itu, keluarga juga turut membentuk karakter seseorang sedari dini. Keluarga harus menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan pemahaman yang benar seputar karakter. Karakter dapat ditumbuhkan dari sikap keteladanan seseorang yang menjadi cerminan bagi orang lain.

Karakter ibarat sebuah pijakan yang menghantarkan kemajuan suatu bangsa. Tugas kita sekarang sebagai pelajar, pengajar, pemerintah, dan keluarga adalah menggali kembali nilai-nilai kebenaran yang tergerus oleh arus zaman. Karakter akan menempatkan manusia pada posisi yang tepat dan potensi yang maksimal. Maka mari kita wujudkan bangsa yang berkarakter dengan membenahi pola pikir dan mentalitas kita selama ini.

  1. Kesimpulan

Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa serta mengembangkan potensi siswa.Pemahaman tentang berbagai potensi peserta didik mutlak harus dimiliki oleh setiap pendidik.

Arti kata dari karakter itu sendiri bisa bermakna akhlak, budi pekerti, sifat, perilaku, watak dan tabiat. Karakter seseorang disengaja atau tidak, bisa didapat dari orang lain di dekatnya atau yang sering berinteraksi dan berkomunikasi serta dapat mempengaruhinya sehingga ia mulai meniru ucapan maupun tingkah laku orang tersebut. Sebagai contoh seorang anak cenderung untuk meniru perilaku orang tuanya.

Menumbuhkan bangsa yang berkarakter memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pengajar dan pemerintah harus bekerja sama dalam mengikis nilai-nilai kebebasan dan individualisme  yang melekat dalam diri pelajar. Terlepas dari itu, keluarga juga turut membentuk karakter seseorang sedari dini. Keluarga harus menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan pemahaman yang benar seputar karakter. Karakter dapat ditumbuhkan dari sikap keteladanan seseorang yang menjadi cerminan bagi orang lain.

Karakter ibarat sebuah pijakan yang menghantarkan kemajuan suatu bangsa. Tugas kita sekarang sebagai pelajar, pengajar, pemerintah, dan keluarga adalah menggali kembali nilai-nilai kebenaran yang tergerus oleh arus zaman. Karakter akan menempatkan manusia pada posisi yang tepat dan potensi yang maksimal. Maka mari kita wujudkan bangsa yang berkarakter dengan membenahi pola pikir dan mentalitas kita selama ini.

DAFTAR PUSTAKA

https://sugiyati089.wordpress.com/artikel-pendidikan-ekonomi-akuntansi/

 

http://www.Melahirkan-generasi-bangsa-yang.html, diakses tanggal 31 Maret 2012).

http://www. Menjadi Bangsa yang Berkarakter _ Indonesia Berprestasi.htm, diakses tanggal 1 April 2012).

http://www. Jurnal Pengembangan & Pemikiran Pendidikan » Model Pengembangan Potensi Siswa Melalui Komunitas Hobi, diakses tanggal 1 April 2012).

http://www. peran-guru-dalam-pengembangan-potensisiswa.blogspot.com/kategorisorot03. htm,diakses tanggal 1 April 2012 ).

 

 

 

Tinggalkan komentar